ContohFabel - Fabel atau cerita atau dongeng adalah sebagai berikut, dongeng-dongeng itu memuat tokoh-tokoh binatang, tumbuhan, benda tak bergerak atau kekuatan alam lainnya yang digambarkan memiliki kemampuan seperti manusia, misalnya berjalan, makan, berbicara, atau tertawa. menyampaikan materi pembelajaran
- Cerita fabel adalah salah satu cerita yang sering dibawakan oleh orang tua kepada anaknya. Sebab, cerita fabel menggambarkan kehidupan manusia yang diperankan tokoh hewan, maka banyak anak-anak yang senang dan tertarik untuk mendengar beberapa cerita fabel cukup dikenal di masyarakat, bahkan sampai turun-temurun. Contohnya seperti cerita Si Kancil, Monyet yang Rakus, atau Tiga Babi Kecil. Apakah detikers pernah mendengar atau bahkan membaca ceritanya untuk si kecil?Nah, dalam artikel ini detikBali akan membahas tujuh contoh cerita fabel singkat yang berisi pesan moral kebaikan. Namun sebelum itu, kita pahami dulu lebih lengkap mengenai apa itu cerita fabel. Simak penjelasannya di bawah ini. Apa Itu Cerita Fabel?Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, cerita fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia melalui tokoh hewan. Cerita ini umumnya merupakan salah satu dongeng yang dapat menarik perhatian informasi, cerita fabel berasal dari bahasa Latin yakni fabulat, yang artinya cerita tentang kehidupan hewan dengan perilaku menyerupai manusia. Tokoh cerita fabel juga bermacam-macam. Ada yang baik, jujur, dan pintar. Namun, ada juga tokoh yang menunjukkan perilaku jahat, sombong, serta digambarkan dengan tokoh-tokoh hewan, cerita fabel masuk ke dalam kategori cerita fiksi. Meski begitu, cerita fabel dikemas dengan baik serta mengandung makna dan pendidikan moral, hal ini untuk memberikan pelajaran kepada itu, cerita fabel bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai kehidupan. Daya imajinasi si kecil bakal ikut meningkat seiring jalannya alur cerita yang Cerita FabelAdapun ciri-ciri khusus dari cerita fabel, sehingga dapat dibedakan dari jenis cerita pada umumnya. Berikut utama cerita diperankan oleh cerita dibuat sederhana dan pendek agar mudah dimengerti tokoh berperilaku seolah-olah manusia yang bisa berbicara dan peristiwa memiliki hubungan sebab-akibat dengan alur maju agar mencapai puncaknya saat akhir umumnya cerita fabel menggambarkan karakter, moral manusia, dan kritik terhadap kehidupan menggunakan kalimat naratif, lalu terdapat dialog langsung antara tokoh dengan menggunakan bahasa cerita biasanya berada di lingkungan alam, seperti sungai, gunung, hutan, danau, dan lain moral dalam cerita fabel disampaikan secara eksplisit maupun memahami apa itu cerita fabel serta ciri-cirinya, mari kita simak tujuh contoh cerita fabel tentang kebaikan. Sehingga kita tidak perlu bingung lagi ketika mencari cerita fabel untuk diceritakan kepada sang buah Balas Budi Seekor SemutSuatu hari di derasnya aliran sungai, terlihat seekor semut yang tak sengaja jatuh terpeleset ke dalamnya. Semut berteriak sekencang mungkin dan meminta pertolongan."Tolong... Tolong! Aku tidak bisa keluar dari sungai," kata si kejauhan, seekor burung merpati yang melintas melihat kejadian itu dan terbang menghampiri semut. Merpati menghampirinya sambil membawa sehelai daun untuk menolong semut keluar dari derasnya air sungai."Tenang semut! Aku akan menolongmu, tangkap daun ini," kata burung merpati kepada pun selamat dari kejadian yang menimpanya. Tak lupa semut mengucapkan terima kasih kepada burung merpati karena telah menolongnya."Terima kasih banyak burung merpati! Tanpa kamu, mungkin aku sudah hanyut bersama derasnya air sungai," ujar semut sambil menangis harinya, semut melihat seorang pemburu yang sedang mengarahkan target tembakannya ke burung merpati. Melihat hal tersebut, semut mencari cara agar sang pemburu gagal untuk menembaknya."Oh tidak! Burung merpati yang menyelamatkan aku kemarin akan ditembak oleh pemburu! Aku harus cari cara untuk mencegahnya," ucap semut dalam semut menggigit kaki sang pemburu hingga membuatnya kesakitan dan akhirnya salah membidik sasaran. Burung merpati kemudian mengetahui kalau semut telah menggagalkan aksi si pemburu, ia kemudian mengucapkan terima kasih."Terima kasih banyak semut! Tanpa kamu, aku mungkin sudah mati terkena tembakan si pemburu," kata si burung Keserakahan Seekor AnjingSeekor Anjing terlihat sedang mencuri sepotong daging. Setelah berhasil, ia berlari secepat mungkin menghindari kejaran pemilik daging tersebut sampai akhirnya mengarah ke sebuah sungai."Hahahaha! Aku berhasil membawa daging segar untuk makan malam," kata si anjing sambil melewati jembatan di sungai, anjing itu melihat di bawah ada anjing lain yang membawa sepotong daging juga, sama sepertinya. Ia berpikir untuk mencuri daging milik anjing lain yang berada di bawah jembatan agar bisa membawa pulang dua potong daging."Wah, ada anjing lain yang juga membawa daging. Hmmm... Aku ambil saja kali ya, jadi aku bisa puas makan daging malam ini," ujar si anjing dalam itu menggonggong dan menyerang anjing lain hingga potongan daging miliknya terlepas dari gigitan dan jatuh ke dalam air. Namun ia tersadar, kalau anjing lain yang ia lihat sebagai musuh adalah bayangan dirinya sendiri di permukaan air sungai."Oh tidak! Aku ceroboh sekali, kenapa aku begitu bodoh sampai menghilangkan daging buruanku," kata si anjing sambil Kisah Gajah dan SemutGajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan."Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan Kancil Cerdik dan BuayaDongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya."Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," kata salah satu mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka."Hei para buaya! Raja hutan memberikanku sejumlah hadiah untuk kalian! Tapi, kalian semua harus berkumpul untuk dihitung satu per satu," kata lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang Kuda Berkulit HarimauSuatu hari, seekor kuda sedang berjalan dari ladang gandum menuju ke hutan yang rindang. Kuda itu baru saja memakan gandum yang ada di ladang dan merasa puas dan kenyang. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga tengah perjalanan, kuda itu melihat sesuatu."Itu seperti kulit Harimau," gumam kuda penasaran, dia mendekati benda itu. Ternyata benar, yang dilihatnya adalah kulit harimau yang tak sengaja ditinggalkan para pemburu harimau."Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?" kata si kuda ketika mencoba kulit harimau pikiran jahilnya, kuda berniat untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melintas."Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?" tanya kuda dalam hati sambil mencari tempat yang kuda bersembunyi di semak-semak yang gelap dengan mengenakan kulit harimau temuannya. Tak lama kemudian, beberapa domba gunung berjalan melewati kuda. Domba-domba itu jadi sasaran empuk pertama dari kejahilan domba melewatinya, si kuda meloncat ke arah mereka dan membuat kaget domba-domba itu sampai kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut melihat kulit harimau yang dikenakan kuda itu."Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!" teriak salah satu domba. Kuda itu malah tertawa terbahak-bahak melihat domba pontang-panting hewan berhasil dikelabui oleh kulit harimau yang dikenakan kuda. Namun, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak. Dia duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar."Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Aku akan membuatnya kaget di sana," kata kuda itu dalam pun keluar dari semak-semak dan berjalan dengan hati-hati mendekati kucing hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum mengikuti suara seekor harimau. Tanpa sadar kuda itu bukannya mengaum, melainkan meringkik khas suara suara itu, kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak."Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku hampir berlari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!"Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai kapanpun, suara ringkikan tidak akan bisa berubah jadi Bebek Buruk RupaDikisahkan seorang petani memiliki seekor bebek. Bebek ini melahirkan sepuluh telur dan semuanya dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya lebih besar dan warnanya hari, bebek abu-abu ini harus hidup menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari menyeberangi sungai, dia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah itik jelek, tapi angsa yang Semut dan BelalangSuatu hari, ada seekor belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di dia tujuh contoh cerita fabel singkat yang berisi pesan moral kebaikan. So, apakah detikers pernah mendengar atau membacakan salah satu cerita fabel di atas? Simak Video "Pesona Wisata Sumenep Pantai, Sejarah, dan Tradisi" [GambasVideo 20detik] ilf/des Ceritafabel hewan pengertian fabel menurut kamus besar bahasa indonesia adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang berisi pendidikan moral dan budi pekerti. Contoh Gambar Ilustrasi Dengan Tokoh Binatang Bab Ii Identifikasi Data A Latar Belakang Disajikan Dengan Menggunakan Teks Dan Il Di

Ilustrasi Fabel. Foto Mysticsartdesign by Cerita FabelIlustrasi Fabel. Foto 0fd125gk87 by Semut dan KepompongDi sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah bermacam-macam hewan. Ada semut, gajah, harimau, bebek, dan sebagainya. Pada suatu hari, datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu seketika membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan berlari ketakutan menghindari badai tersebut. Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangat. Kicauan burung terdengar merdunya, tetapi apa yang terjadi? banyak pohon tumbang berserakan sehingga membuat hutan itu sangat berantakan.

Ceritaini termasuk fabel karena menceritakan kehidupan binatang yang bisa berbicara seperti manusia. Cerita ini menarik karena berisi pelajaran tentang pentingnya persahabatan yang penuh kesetiaan dan kekompakan. Banyak kesulitan hidup yang tidak bisa dipecahkan sendiri, tetapi dapat diselesaikan dengan baik setelah bantuan para sahabat.

Cerita fabel memang selalu menarik perhatian anak-anak. Jenis cerita yang menampilkan karakter-karakter hewan sebagai tokoh utamanya ini sering dijadikan sebagai dongeng penghantar tidur anak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang diperankan oleh binatang. Tak sekedar cerita, fabel sarat pendidikan moral dan nilai budi pekerti yang diharapkan bisa menjadi pedoman dalam hidup. Secara garis besar, ada dua jenis fabel yaitu fabel klasik dan fabel modern. Kebanyakan cerita fabel memang diperuntukkan untuk anak-anak, tetapi ada juga fabel yang dikhususkan untuk remaja hingga orang dewasa. Fabel memiliki ciri khas, diantaranya Binatang sebagai tokoh utama dalam cerita Tokoh utama bertingkah seperti manusia berbicara dan berpikir Menunjukkan penggambaran moral dan karakter manusia, serta kritik tentang kehidupan Alur cerita pendek dan sederhana Karakter tokoh diuraikan secara mendetail Gaya cerita secara lisan Terkandung pesan dalam cerita Bahasanya mudah dipahami Mengkritisi sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, dan keadaan masyarakat Tidak hanya menghibur, tetapi cerita fabel juga memiliki pesan moral yang baik untuk anak. Nah, apabila Parents ingin mendongengkannya kepada anak sebelum tidur, inilah 10 cerita fabel yang bisa menjadi referensi. 10 Cerita Fabel Anak Menarik sebagai Pengantar Tidur Inilah deretan cerita fabel anak yang cocok untuk diceritakan kepada si buah hati. Simak juga pesan moral yang terkandung dari setiap ceritanya ya, Parents. 1. Gajah yang Baik Hati Kancil yang sedang berpetualang tiba-tiba terperangkap dalam lobang di tanah. Tindakkan Kancil masuk kedalam itu merupakan tindakan yang sangat ceroboh. Ia tidak berpikir bagaimana caranya ia naik ke atas bila sudah berada di dalam kolam tersebut. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. “Tolong … Toloooonggggg!’’ Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh sang gajah yang kebetulan sedang berjalan melewati tempat itu. “Hai, siapa yang ada di kolam itu?“ “Aku … tolong aku!” jawab si Kancil. “Siapa kau?’’ tanya Gajah. “Aku … si Kancil sahabatmu.’’ “Kenapa kamu bisa di dalam kolam ini? Dan berteriak meminta tolong,’’ tanya Gajah kembali. Artikel Terkait Dongeng Sebelum Tidur, Kumpulan Cerita Sarat Nilai Moral Untuk Anak Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya. “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’ “Yang benar kau mendapat ikan?’’ “Benar … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar,’’ kata Kancil. “Tapi bagaimana caranya aku turun kebawah,’’ ucap Gajah kepada Kancil. “Sebaiknya kamu langsung turun saja kebawah. Sebab jika tidak cepat-cepat ikan ini bisa lepas!’’ kata si Kancil. Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah, tetapi bagaimana jika naiknya nanti. “Cil, mana ikan yang kau dapatkan?’’ “Ada di sepasang kakiku,’’ kata Kancil. “Kalau aku menolongmu. Lalu bagaimana caranya aku naik dari kolam ini?’’ Kini Kancil terdiam. Ia tidak menyangka gajah dapat berpikir sejauh itu. Tidak seperti dirinya, karena kehausan langsung terjun kedalam kolam. Tanpa berpikir akibatbya. “Kau mau memanfaatkanku ya Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?’’ Tanya Gajah. Kancil hanya terdiam. “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. “Waduh.. Pak Gajah. Aku mohon tolonggggg….!’’ Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. “Toolongg.. tolongggg.’’ Artikel Terkait Manfaat Membacakan Cerita Dongeng untuk Stimulasi Si Buah Hati Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. “Aduh gawat! Aku benar-benar akan mati kaku di tempat in,’’ Kancil mulai membayangkan akhir hidupnya ditempat ini. Lalu Kancil berteriak dengan keras “Wahai langit dan bumi! Dan seluruh binatang yang berasa di hutan. Aku bersumpah tidak akan menipu untuk kepentinganku dan keselamatanku sendiri, kecuali……“ Ketika Kancil mengucapkan kata kecuali, Kancil sengaja mengecilkan suaranya sehingga hampir tidak terdengar lagi. Tak di sangka ternyata Gajah tiba-tiba muncul di tepi kolam. Ternyata Gajah tidak benar-benar meninggalkan Kancil sendirian dan sengaja menyembunyikan dirinya. Ia penasaran mendengar ucapan kancil yang terakhir. “Kecuali apa?’’ tanya Gajah penasaran. Kancil terkejut mendengar suara Gajah. “Pak Gajah? Kau kembali lagi?” “Jawab pertanyaanku Cil. Kecuali apa?’’ “Hmm. Kecuali terpaksa untuk menyelamatkan diri. Karena aku hewan kecil yang serimg terancam oleh Harimau, Singa, Srigala, dan binatang lainnya yang jahat.’’ “Oh begitu..?’’ sahut Pak Gajah. “Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’ “Benar Pak Gajah’’ “Betul?“ “Betul Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ “Baiklah sekarang aku akan menolonhmu Cil.’’ Kata Gajah. Artikel Terkait Manfaat Dongeng yang Tak Terbantahkan Gajah menjulurkan belalainya yang sangat panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata. “Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.’’ Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang-binatang yang lainya. Dari cerita fabel “Gajah Yang Baik Hati” tersebut Parents bisa menyampaikan pesan moral yang terkandung di dalamnya kepada anak. Ajarkan anak untuk tidak membalas perbuatan baik orang lain dengan kejahatan. 2. Kisah Kera dan Ayam Gambar Freepik “Kukuruyuuukkkkkk….” suara ayam memecah keheningan pagi. Kera menguap lebar, “Hoammhmmm… saatnya untuk mencari makan,” katanya dalam hati. Ia keluar dari rumah untuk mencari makan. “Selamat pagi Kera, jangan lupa pesananku,” sapa Ayam. “Jangan khawatir, jagung muda, kan? Tenang saja, nanti pasti akan kubawakan,” jawab kera. Kera dan Ayam sudah lama bersahabat. Mereka saling membantu. Ayam membangunkan Kera setiap pagi, sedangkan kera memberikan makanan kesukaan sahabatnya itu, yaitu jagung muda. Akan tetapi, suatu hari persahabatan itu hancur berantakan karena Kera berniat buruk pada Ayam. Ceritanya seperti ini. Suatu hari, Kera dan Ayam berencana untuk berjalan-jalan ke hutan. Mereka mendapat informasi kalau di hutan itu terdapat banyak pohon buah-buahan yang lezat. Mereka memulai perjalanan sejak pagi, tapi tak sebatang pohon buah pun yang mereka temui. Yang ada hanyalah pohon-pohon yang tinggi dan berdaun lebat. “Mungkin kita harus berjalan Iebih jauh lagi,” kata Kera. Ayam hanya mengangguk setuju. Semakin lama suasana hutan semakin gelap, sinar Matahari tak mampu menembus rimbunnya pepohonan. Ayam mulai ketakutan, “Kera, kita tersesat? Bagaimana kalau kita pulang saja?” katanya. Kera juga kebingungan, “Mana jalan keluarnya. Mungkin ke arah sana,” sahut si Kera. Mereka sibuk mencari jalan keluar, tapi semakin lama mereka berjalan semakin jauh mereka masuk kedalam hutan. Artikel Terkait Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Lewat Kegiatan Membaca Dongeng Mereka sudah sangat lelah dan lapar. Ayam berusaha mematuk-matuk cacing dari dalam tanah. “Hmm, dia enak saja bisa makan cacing. Perutku lapar sekali, apa yang bisa kumakan ya?” pikir Kera sambil memandang berkeliling. Saat melamun terbersit niat jahat dalam hati si Kera. “Mengapa repot-repot? Bukankah ayam yang gemuk adalah santapan yang lezat?” Kera lupa, Ayam adalah sahabatnya sendiri. Kera tega berniat jahat pada si Ayam. Tiba-tiba kera menerkam Ayam saat ia asyik mematuk-matuk tanah. “Aduh… kau ini kenapa?” teriak Ayam meronta-ronta. Kera mendekapnya sambil mencabuti bulu-bulunya. Ayam langsung sadar, “Kera, kau mau memakanku ya?” teriaknya. Dengan sekuat tenaga, Ayam mencoba melepaskan diri. Kemudian ia lari sekencang-kencangnya keluar dari hutan. Untunglah Ayam berhasil menemukan jalan keluar dari hutan itu. Ia berlari hingga tiba di rumah Kepiting, sahabatnya yang lain. Ia menggedor-gedor pintu rumah Kepiting. Napasnya masih terengah-engah ketika Kepiting membuka pintu. “Ada apa Ayam? Kenapa kau lari seperti di kejar setan? Dan mengapa bulu-bulumu rontok?” tanya kepiting beruntun. “Ke… Ke… Kera… ia hendak mencelakaiku. Tadi kami sedang berjaian- jalan ke hutan, lalu kami tersesat. Tiba-tiba saja ia menerkam dan mencabuti bulu-buluku. Ia ingin memakanku! Keterlaluan sekali, bukankah aku ini sahabatnya?” cerita Ayam pada Kepiting. Kepiting benar-benar geram mendengar cerita Ayam, ia tak rela sahabatnya diperlakukan seperti itu. “Kita tak bisa begitu saja membiarkan kejahatannya. Jika kali ini kau berhasil lolos, belum tentu kau bisa lolos lagi di lain waktu. Kita harus mencari cara untuk mencegahnya,” kata Kepiting. Artikel Terkait Dongeng sebelum tidur Kisah Putri Mawar dan Burung Emas Beberapa hari kemudian, Ayam pergi menemui Kera. Kera menyambut Ayam seperti biasa, seolah-olah peristiwa yang lalu tidak pernah terjadi. “Hai Ayam, sudah lama kita tidak berjalan-jalan ya?” katanya riang. “Justru itu, aku kemari untuk mengajakmu berjalan-jalan ke pulau seberang. Aku dengar, pulau itu memiliki buah-buahan yang lezat. Rencananya Kepiting juga akan kuajak,” jawab Ayam. “Wah, sepertinya menarik. Ayo kita segera berangkat,” sahut Kera bersemangat. Mereka bertiga naik ke perahu tanah liat yang sudah dipersiapkan oleh Kepiting dan Ayam. Perahu berlayar meninggalkan daratan. Kera sudah membayangkan nikmatnya buah-buahan di pulau itu. Sementara Kera melamun, Ayam dan Kepiting berbalas pantun. Ayam berkokok, “Aku lubangi kok…,” dan Kepiting menjawab, “Tunggu sampai dalam sekali.” Setelah Kepiting menjawab, Ayam mematuk-matuk dasar perahu. Mereka berdua melakukannya terus menerus, perlahan-lahan perahu itu bocor. Air mulai masuk, tak berapa lama perahu itu pun tenggelam. Si Kepiting meloncat dan langsung menyelam ke dasar laut, sedangkan Ayam terbang kembali ke daratan. Tinggal si Kera sendirian, ia berteriak-teriak minta tolong, tetapi tak ada yang mau menolongnya. Akhirnya Kera tenggelam karena ia tak bisa berenang. Pesan moral untuk anak dari cerita fabel “Kisah Kera dan Ayam” adalah kita harus menyayangi sahabat yang kita punya. Kita tidak boleh menghancurkan persahabatan hanya karena sifat mementingkan diri sendiri. 3. Tupai yang Sombong Gambar Freepik Di hutan, Tupai adalah binatang yang sangat terkenal karena kesombongannya. Ia selalu memamerkan ketangkasannya pada saat meloncat. Setiap ia bertemu dengan binatang lainnya, ia selalu mengejek mereka. “Hei kalian, aku sungguh sangat kasihan melihat kalian berjalan-jalan dalam cuaca seperti ini,’’ ujar Tupai tertawa. Pada suatu hari, Kura-kura dan Kancil sedang asik bermain menangkap bola. Karena Kancil sangat bersemangat, bola yang ia lemparkan tersangkut hingga dedaunan pohon tepat di samping mereka. Namun, mereka berdua kebingungan bagaimana mengambil bola tersebut. “Hahaha, kasihan sekali kalian!’’ ujar Tupai Tiba-tiba Tupai keluar dari balik pohon dan meloncat dengan sangat gembira di antara satu pohon ke pohon yang lainnya. Ia pun mengambil bola yang tersangkut pada dedaunan tersebut. “Tupai, cepat lemparkan bola kami,’’ seru Kura-kura. “Hahaha, tidak! Makannya, kalian jangan menjadi binatang yang hanya bisa berjalan dan belajarlah untuk naik ke atas pohon dan melompat ke sana kemari sepertiku!’’ ujar Tupai dengan sombong. Kancil dan Kura-kura hanya menatap Tupai yang sedang meloncat kesana kemari. Tupai melemparkan bola tersebut ke arah pohon yang berada di depannya. Sehingga, bola tersebut memantul kembali ke arahnya. Selain itu, Tupai pun dapat menangkapnya kembali. Berulang-ulang kali ia melakukan hal yang sama beberapa kali pada bola tersebut. “Sudahlah Kura-kura, sebaiknya kita berdua pulang saja. Biarkan dia bermain dan bersenang- senang sendirian dengan bola tersebut,’’ ujar Kancil. Akhirnya, Kura-kura pun setuju dengan ajakkan Kancil. “Baiklah Tupai, sepertnya kau menyukai bola kami. Sekarang kau boleh memilikinya. Kami akan pulang, kami sudah lelah bermain sepanjang hari,’’ seru Kancil. Sementara Tupai terkejut mendengar teriakkan Kancil dan kehilangan konsentrasinya hilang. Sehingga ia tergelincir batang pohon sampai terjatuh, sangat disayangkan ia terjatuh ke dalam kubangan lumpur sisa hujan semalam. “Byyyyur!’’ Artikel Terkait Dongeng Sebelum Tidur, Kumpulan Cerita Sarat Nilai Moral Untuk Anak Akhirnya, Tupai terjatuh kedalam kubangan dan bola yang di pegangnya di ambil oleh Kura-kura dan Kancil. Sementara, Kura-kura dan Kancil tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa melihat tubuh Tupai di penuhi dengan lumpur. “Hahaa, kasihan sekali kau Tupai. Kami tertawa karena melihat tingkahmu. Kau terlalu menyombongkan diri karena memiliki kemampuan meloncat tapi sekarang, kau jatuh juga,” Ujar Kancil menertawakan. “Itulah Cil akibatnya untuk orang yang selalu menyombongkan dirinya. Tupai pasti akan malu karena sudah mengalami kejadian ini,’’ tambah Kura-kura. Mendengar ejekkan dari Kancil dan Kura-kura, Tupai merasa sangat kesal. Namun, apa yang mereka katakan memang benar. Ia pun berjanji tidak akan bertingkah sombong lagi. Akhirnya, Tupai kembali pulang kerumah dengan menahan rasa malunya. Ia tidak lagi menyombongkan dirinya. Bahkan, ia malu untuk keluar dari rumahnya. Ia menyadari bahwa, kesombongannya tersebut sudah merugikan dirinya sendiri dan membuat ia tidak di senangi binatang-binatang lainnya. Pesan moral yang bsia Parents ajarkan kepada anak dari cerita fabel “Tupai yang Sombong”, yaitu jangan pernah menyombongkan dan berbangga diri dengan apapun kelebihan yang kita miliki. Sebab, setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan yang menyertainya. 4. Gajah dan Semut Sumber Cerita Rakyat Nusantara Mengisahkan sekawanan gajah yang pergi ke hutan untuk mencari makan. Sayangnya, kawanan gajah ini dianggap mengganggu sekelompok semut yang tinggal. Rumah semut hancur karena terinjak gajah yang mencari makan. “Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal,” ujar salah satu semut. Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya. Kesal, semut pun menyusun rencana untuk mengusir gajah. Gajah menolak dan akhirnya membuat kawanan semut meradang. Kawanan semut pun menyerang kawanan gajah. Mereka menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga gajah hingga para gajah kesakitan. Gajah akhirnya pergi meninggalkan kawasan hutan. Pesan moral Tidak boleh meremehkan orang lain dalam kehidupan. Hanya karena bertubuh kecil, bukan berarti semut adalah hewan yang tidak memiliki kelebihan. Artikel terkait 3 Contoh Dongeng untuk Bayi, Kisahnya Simpel dan Penuh Makna 5. Cerita Fabel Anak Menarik Kancil dan Buaya Alkisah, ada seekor kancil yang kelaparan bertemu buaya di tepi sungai. Si kancil berteriak sehingga mengganggu buaya yang sedang tidur. “Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu,” kata salah satu buaya. Kancil pun berucap bahwa ia datang untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia menyebut, raja hutan bermaksud memberikan hadiah. Lantas, kancil meminta buaya di sungai untuk berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, kancil akhirnya lolos dari kawanan buaya lapar dan pergi mencari makanan. Pesan moral Setiap orang memiliki akal, namun bukan berarti boleh disalahgunakan untuk berbohong dan merugikan orang lain 6. Bebek Buruk Rupa Ada tokoh manusia dalam cerita fabel ini. Dikisahkan, ada seorang petani dengan seekor bebek. Bebek ini bertelur sebanyak sepuluh buah dan semuanya menetas. Sayangnya, dari sepuluh anak ada satu yang wajahnya berbeda dari induknya. Tubuhnya lebih besar, pun berwarna abu-abu sehingga menakutkan. Bebek ini akhirnya harus merasakan kepahitan karena selalu diolok bebek lainnya. Karena sedih, bebek ini meninggalkan peternakan. Ia berlari ke sungai dan bertemu angsa putih yang cantik dan anggun. Bebek berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari menyeberangi sungai, tanpa sengaja ia melihat bayangannya sendiri di air sungai. Betapa terkejutnya si bebek karena wajahnya berubah menjadi angsa yang cantik. Pesan moral Penampilan bukan segalanya, kita harus selalu percaya diri dan saling menghargai sesama dengan perbedaan yang ada Artikel terkait Rekomendasi 5 Dongeng untuk Bayi dalam Kandungan yang Bisa Bunda Bacakan 7. Semut dan Belalang, Cerita Fabel Anak Penuh Pesan Positif Sumber Cerita Rakyat Nusantara Adalah kisah belalang yang sangat malas. Ia hanya bersantai dan tidak melakukan apapun. Ketika sedang bersantai, lewatlah semut sedang membawa biji jagung ke sarangnya. Belalang meminta semut bergabung untuk bersenang-senang. Tidak terpengaruh, semut mengatakan ia sedang bersiap mencari makanan sebagai cadangan musim dingin. Terlebih musim dingin membuat makanan sulit dicari. Santai, belalang mencemooh kerepotan sang semut. Benar saja, musim dingin tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup. Berkebalikan dengan semut, kawanan semut sedang bersantai menikmati jagung di rumahnya yang hangat. Pesan moral Dengan bekerja keras maka akan membuahkan hasil yang maksimal 8. Kelinci dan Kura-kura Suatu hari, ada kelinci yang sangat sombong. Kepada hewan lain, ia selalu menyombongkan diri karena kemampuannya berlari dengan cepat. Bertemulah ia dengan seekor kura-kura yang berjalan begitu lambat. Seperti biasa, kelinci dengan pongah mengolok si kura-kura. Dengan santainya, kura-kura tidak peduli dengan ejekan si kelinci. “Setiap hewan bergerak dengan langkahnya sendiri. Saya mungkin lambat, tetapi saya bisa pergi kemana saja yang saya mau. Saya bahkan bisa mencapai tujuan lebih cepat daripada kamu,” kata si kura-kura. Kelinci tidak percaya begitu saja. Untuk membuktikan, kelinci menantang kura-kura lomba lari. Keduanya pun bersepakat. Hasilnya sudah bisa ditebak, kelinci berlari sangat kencang dan meninggalkan kura-kura jauh di belakang. Begitu yakinnya ia bisa menang, kelinci berhenti dan beristirahat sejenak. Siapa sangka, kelinci terlalu asyik dan tertidur lelap. Ia tak menyadari bahwa kura-kura berhasil mendahuluinya. Saat terbangun, kelinci terkejut karena kura-kura sudah mencapai garis finish. Kelinci menghela napas, sementara kura-kura tersenyum ke arahnya. Pesan moral Cerita fabel anak yang ini menyimpan pesan luhur, yakni agar anak tidak meremehkan orang lain, tidak sombong dan tetap rendah hati Artikel terkait Mengisahkan Orangtua dan Anak, Ini 2 Contoh Dongeng Populer untuk Buah Hati 9. Singa dan Tikus Sumber Cerita Rakyat Nusantara Siapa yang tak kenal singa, si raja hutan yang menakutkan. Tak ada seekor pun hewan di hutan yang berani mendekatinya. Tanpa disangka, ada seekor tikus yang penasaran. Hewan pengerat itu diam-diam melihat sarang singa. Dengan sigap, singa menangkap tikus. Tikus ketakutan dan meminta maaf. Singa akhirnya melepaskan si tikus. Tikus pun berjanji untuk membalas kebaikan si raja singa. Benar saja, suatu hari si singa tertangkap jaring pemburu di hutan. Ia sangat tidak berdaya dan meraung meminta pertolongan. Tikus yang mendengar berlari dan menyelamatkan singa. Ia menggigit tali jaring hingga singa bebas dari jerat. Singa sangat terkejut dan berterima kasih dengan tikus. Sejak itulah keduanya bersahabat. Pesan moral Tolong menolong akan mendapatkan karma baik, apapun bentuknya 10. Kancil Pencuri Di suatu hari, hutan sedang dilanda musim kemarau yang panjang sehingga membuat seluruh makanan habis. Kancil pun bingung dan terpaksa keluar dari hutan untuk mencari makanan. Belum lama keluar dari hutan, kancil yang cerdik menemukan ladang mentimun yang besar. Saat itulah terbersit keinginan untuk melahap semua mentimun yang ada. Ide untuk mencuri pun muncul. Diam-diam si kancil memakan mentimun yang ada tanpa sepengetahuan Pak Tani. Merasa tidak ketahuan, kancil terbiasa melahap mentimun di hari berikutnya. Hingga akhirnya, kenakalan kancil diketahui Pak Tani. Pak Tani menyusun rencana jebakan untuk kancil. Yaitu dengan membuat orang-orangan sawah dari kayu dan batok kelapa. Tujuannya jelas, agar si kancil tak lagi mencuri. Keesokan harinya, kancil yang hendak mencuri lagi ketakutan dengan orang’ yang menjaga ladang Pak Tani. Ia pun berlari pulang tanpa membawa sebuah timun pun. Pesan moral Jangan meniru sifat kancil karena mencuri adalah hal yang buruk serta tidak disukai banyak orang 11. Kuda Berkulit Harimau Seekor kuda sedang berjalan dari ladang gandum menuju hutan yang lebat. Ia puas memakan gandum yang ada di ladang dan sangat gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya. Tengah menuju hutan, kuda melihat sesuatu, “Itu seperti kulit Harimau,” gumam Kuda. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit Harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu. Kuda itu mencoba memakai kulit Harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?” Timbullah niat iseng si Kuda untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya Kuda dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit Harimau. Tak lama kemudian, beberapa Domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa Domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika Domba-domba itu melewatinya, Kuda itu meloncat ke arah mereka yang membuat Domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut dengan kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu. “Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu Domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat kawanan domba lari pontang-panting. Setelah itu, Kuda segera kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada Tapir menuju kemari, tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata Kuda itu dalam hati. Tibalah saat Kuda itu meloncat ke arah Tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi Kuda yang memakai kulit Harimau itu. Kuda itu kembali ke semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan. Lalu, seekor Kucing Hutan berlari sambil membawa seekor Tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak, Kucing Hutan itu duduk menyantap Tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata Kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata Kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati Kucing Hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan Kucing Hutan, Kuda itu mengaum seperti halnya seekor Harimau, tetapi dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, Kucing Hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Sesaat, Kucing Hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit Harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan Kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing Hutan itu juga berkata kepada Kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman. Pesan Moral Sepandai-pandainya orang berpura-pura, maka akan terbongkar juga. Kejujuran merupakan sikap yang utama. Itulah cerita fabel yang bisa Parents ceritakan untuk sang buah hati menjelang tidurnya. Mana nih cerita fabel anak yang paling berkesan dan ingin Parents ceritakan pada buah hati kesayangan? Baca Juga Dongeng Kancil dan Siput, Mengajarkan Anak Agar Tidak Sombong 7 Rekomendasi Podcast Dongeng yang Cocok Jadi Media Hiburan Anak Dongeng Lutung Kasarung, Punya Pesan Baik untuk Diajarkan kepada Anak Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penggunaanbinatang di dalam fabel menjadi pengganti tokoh manusia, namun tetap digambarkan bisa berpikir, memiliki perasaan, bersikap, berinteraksi, dan berbicara. Menurut KBBI, fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak serta budi manusia namun diperankan binatang. Di dalamnya memiliki pendidikan moral dan budi pekerti. Jakarta Contoh cerita fabel yang paling terkenal dalam tradisi masyarakat Indonesia adalah cerita tentang si Kancil. Cerita fabel ini memiliki banyak seri, mulai dari si Kancil yang mengelabui buaya untuk bisa dapat ke seberang sungai sampai dengan cerita di mana si Kancil yang mengelabui seekor gajah untuk dapat keluar dari lubang yang membuatnya terperangkap. 14 Contoh Cerita Fantasi, Karangan dengan Daya Imajinasi Berbagai Kisah Pengertian Dongeng dalam Sastra, Kenali Asal, Tujuan, dan Cirinya Mite Adalah Kata Lain dari Mitos, Ketahui Pengertian dan Ciri-Cirinya Contoh cerita fabel yang mungkin sudah familiar di telinga kita adalah kisah tentang perlombaan antara kelinci yang sombong dengan kura-kura. Beberapa contoh cerita fabel tersebut tidak hanya bersifat menghibur untuk anak-anak, tetapi juga sarat pelajaran yang bisa diambil untuk mengajarkan nilai-nilai moral pada anak-anak. Fabel adalah salah satu jenis cerita fiksi, yang sumber ceritanya berasal dari khayalan pengarangnya. Meski demikian, banyak contoh cerita fabel yang berkembang dalam tradisi lisan, sehingga tidak diketahui siapa yang mengarang cerita tersebut. Salah satu karakteristik utama yang menjadi ciri khas cerita fabel adalah tokoh-tokohnya, yakni adalah hewan-hewan yang dapat berbicara, berpikir, dan bertingkah laku layaknya manusia. Untuk lebih memahami apa itu cerita fabel dan contoh cerita fabel, berikut adalah pengertian, jenis-jenis, dan ciri-cirinya, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis 8/12/2022.Stephen Hillenburg, kartunis yang dikenal lewat serial animasi ciptaannya, SpongeBob SquarePants, meninggal dunia pada Selasa 27/11/2018 kemarin. Ia berpulang di usia 57 mengetahui apa saja contoh cerita fabel, tentu akan lebih mudah untuk memahami pengertian cerita fabel. Dengan memahami pengertian cerita fabel, kita akan dapat menyadari bahwa ada banyak sekali cerita fabel yang mungkin sudah kita dengar atau simak sebelumnya. Cerita fabel merupakan cerita fiksi, yang merupakan hasil dari khayalan pengarang. Cerita fabel dapat dipastikan adalah cerita khayalan, karena ciri utama dari ciri cerita fabel adalah tokohnya yang berupa hewan-hewan yang dapat berbicara, berpikir, dan bertingkah laku layaknya manusia. Cerita fabel biasanya berbentuk naratif. Sedangkan karakter atau tokoh dalam cerita fabel merupakan hewan yang dapat berkata-kata, dan tindakannya mencerminkan perilaku manusia. Melalui tokoh binatang, pengarang bisa memengaruhi pembaca agar mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang buruk. Jenis fabel menampilkan hewan, tumbuhan atau kekuatan alam dengan tujuan mengingat kualitas manusia. Fabel diceritakan untuk menonjolkan kebodohan dan kelemahan manusia. Dalam fabel, sebuah moral dijalin ke dalam cerita dan sering kali dirumuskan secara eksplisit di bagian akhir. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita fabel adalah cerita naratif yang bertujuan untuk mengajarkan nilai moral, dengan menampilkan tokoh-tokoh berupa hewan, tumbuhan, bahkan kekuatan alam, yang dapat berbicara dan dapat bertindak layaknya Cerita Fabelilustrasi fabel sumber Unsplash/Дмитрий Хрусталев-ГригорьевCerita fabel tentu saja berbeda dengan karangan naratif lainnya, baik itu mitos maupun legenda. Cerita fabel memiliki karakteristik yang membedakannya dengan jenis cerita lainnya. Adapun hal yang membedakan fabel dengan cerita lainnya dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain sebagai berikut 1. Binatang sebagai tokoh utama dalam cerita. 2. Tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia berbicara dan berpikir. 3. Menunjukkan penggambaran moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan. 4. Alur cerita pendek dan sederhana. 5. Karakter tokoh diuraikan secara terperinci. 6. Gaya penceritaan secara lisan. 7. Pesan atau tema kadang ditulis dalam cerita. 8. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. 9. Mengkritisi sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, dan keadaan FabelIlustrasi Fabel Credit halnya dengan karangan naratif lainnya, cerita fabel biasanya ditulis atau disampaikan berdasarkan urutan tertentu, atau yang disebut juga sebagai struktur. Adapun struktur yang membangun cerita fabel adalah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Orientasi Fabel akan dimulai dengan permulaan, atau bisa disebut dengan tahap orientasi. Paragraf awal tersebut akan memperkenalkan tokoh pada cerita, latar tempat, serta waktu. Kemudian, akan ada tahap perkenalan tema atau background, dan lain sebagainya. Komplikasi Pada bagian selanjutnya yaitu komplikasi atau klimaks cerita. Bagian fabel tahap ini menceritakan mengenai tokoh utama yang berhadapan dengan puncak masalah. Komplikasi akan menjadi bagian inti dari cerita fabel. Resolusi Tahap keempat yaitu resolusi, yaitu bagian cerita fabel di mana menceritakan mengenai pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh tokoh utama. Umumnya dalam fabel juga dijelaskan tokoh utama memecahkan masalahnya menggunakan cara yang unik dan kreatif. Koda Lalu, struktur fabel yang terakhir yaitu koda. Koda merupakan bagian fabel yang menjelaskan terjadinya perubahan pada tiap tokoh. Di bagian ini akan disampaikan amanat atau pesan moral yang bisa dipetik oleh pembaca. Koda merupakan bagian yang tidak selalu ada dalam cerita fabel. Ada pula cerita fabel yang tidak ada bagian koda di dalamnya. Perbedaannya antara fabel dengan koda atau tidak adalah bagaimana nilai moral atau amanat disampaikan. Pada cerita fabel dengan koda, kesan-pesan dan atau amanat yang terdapat di dalam cerita disampaikan secara tersurat atau eksplisit. Sedangkan pada cerita fabel tanpa koda, pesan atau amanat tidak disampaikan secara Cerita FabelIlustrasi Animasi Credit contoh cerita fabel yang terkenal Si Kancil Diceritakan seekor hewan kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya. Di saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut. Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya. Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah. Kura-Kura dan Kelinci Berkisah tentang seekor kelinci sombong karena merasa dirinya lah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya. Awalnya kelinci menganggapnya sebuah lelucon karena tahu bahwa kura-kura berjalan dengan sangat lambat, tapi akhirnya ia bersedia untuk lomba lari bersama kura-kura. Saat lomba sudah dimulai, kelinci memang berlari dengan cepat sementara kura-kura jauh tertinggal di belakang. Di tengah perjalanan, kelinci merasa tidak akan bisa disusul oleh kura-kura jadi ia beristirahat dan menyantap wortel yang ia temukan di hutan. Karena kekenyangan, ia pun mengantuk dan akhirnya tertidur. Siapa sangka kura-kura pantang menyerah dan terus berjalan meski lambat hingga garis akhir dan memenangkan perlombaan tersebut. Dari cerita ini dapat diambil pesan bahwa anak tidak boleh sombong serta harus memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi. Keledai Malas Mamboo adalah keledai yang malas dan selalu berusaha mencari cara keluar dari pekerjaan yang diberikan oleh tuannya, sang tukang cuci. Suatu hari, dia lari dari rumah tepat ketika tukang cuci mulai mencarinya. Ketika dia tidur di pertanian, badai debu besar dimulai. Karena takut, Mamboo memutuskan untuk pulang. Sebenarnya dia juga takut bahwa tukang cuci akan memukulinya. Tetapi tukang cuci itu hanya senang bahwa Mamboo aman. Mamboo malu pada dirinya sendiri dan memutuskan untuk tidak pernah malas Cerita FabelMemilih bibit bebek sumber PixabayBerikut contoh cerita fabel yang terkenal Bebek Buruk Rupa Sebuah kisah klasik tentang anak itik yang mendapati bahwa semua saudara lelaki dan perempuannya dan bahkan teman-temannya lebih cantik daripada dia. Dia benar-benar sedih, ia meninggalkan keluarganya dan menyendiri di bagian danau yang terpencil. Setelah dia pergi datang beberapa burung yang berkunjung, mereka mengatakan padanya bahwa dia sekarang telah tumbuh menjadi angsa yang indah. Tikus Desa dan Tikus Kota Tikus kota mengunjungi sepupunya di di desa. Tikus kota lalu mengajak sepupunya ke kota dengan menjanjikan banyak makanan enak di kota. Sesampainya di kota, Tikus kota membawa sepupunya untuk makan kue yang lezat serta minuman yang enak. Saat mereka makan, dua kucing mengejar mereka. Mereka pun lari untuk menyelamatkan hidup. Persahabatan Anjing Peliharaan Ini adalah kisah tentang seekor anjing peliharaan yang tidak mau bermain-main dengan anjing jalanan karena dia pikir mereka terlalu kotor. Suatu hari, dua pencuri memasuki rumahnya ketika tuannya keluar dan memasukkannya ke dalam karung. Dia menangis minta tolong dan tiba-tiba anjing-anjing yang tinggal di jalannya datang dan menggigit pencuri. Karena kesakitan para pencuri menjatuhkan karung yang berisi anjing peliharaan dan melarikan diri. Anjing peliharaan mendapatkan pelajaran dan akhirnya berteman dengan anjing-anjing di jalannya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tokohpada cerita fabel biasanya binatang. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya. Dalam fabel, tokoh hewan dapat bercakap-cakap dan bertingkah laku seperti manusia. Isi cerita fabel biasanya mengandung pendidikan moral dan budi pekerti. Teks cerita
Contoh Cerita fabel bisa jadi menjadi salah satu jenis cerita yang banyak disukai oleh anak-anak. Cerita fabel biasanya dibacakan kepada anak-anak atau bahkan dibaca sendiri oleh anak itu sendiri. Cerita fabel sendiri adalah cerita tentang tokoh hewan yang hidup selayaknya manusia. Beberapa contoh cerita fabel yang sangat populer, yaitu seperti cerita si Kancil, Kura-kura, Monyet yang rakus, atau kisah Tiga Babi Kecil. Nah, pada artikel ini kita akan mempelajari tentang cerita fabel. Tidak hanya itu, kita akan mencoba untuk menemukan pesan moral dari setiap contoh cerita fabel. A. Cerita FabelB. Contoh Cerita Fabel1. Contoh cerita fabel tentang Belalang Sembah2. Contoh cerita fabel tentang Persaudaraan3. Contoh cerita fabel tentang Saling Menghargai Perbedaan4. Contoh cerita fabel tentang Gajah yang Baik Hati5. Contoh cerita fabel tentang KejujuranRekomendasi Buku & Artikel Terkait Contoh Cerita FabelKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Secara etimologis, kata fabel berasal dari bahasa latin yaitu fabulat. Fabel dapat dipahami sebagai sebuah cerita tentang kehidupan hewan yang memiliki perilaku seperti manusia pada umumnya. Mulai dari cara berbicara, cara berpikir, hingga cara berpakaiannya. Maka dari itu, fabel merupakan salah satu jenis cerita yang dibuat secara fiksi atau rekaan. Meskipun begitu, cerita fabel yang ada didalamnya tidak sepenuhnya bersifat sebagai cerita rekaan belaka. Hal ini dikarenakan cerita fabel termasuk ke dalam bentuk salah satu karya sastra prosa. Nah, bentuk dari prosa biasanya dibuat sebagai bentuk representasi dari kehidupan manusia dalam bentuk yang berbeda. Jadi, kisah yang terdapat dalam cerita fabel bisa dipastikan merupakan bentuk implementasi dari kehidupan manusia secara nyata ke dalam bentuk khayalan. Beberapa bentuk penerapan dalam sebuah cerita fabel biasanya berangkat dari aktivitas atau pola pikir manusia. Oleh karena itu, akan sangat mudah menemukan beberapa karakter manusia dalam berbagai kisah fabel yang ada. Sebagai contoh, tokoh hewan dalam cerita fabel yang memiliki karakter positif dapat digambarkan sifat manusia, seperti suka menolong, rajin, sopan, dan jujur. Sedangkan, tokoh hewan yang memiliki karakter negatif akan digambarkan sebagai bentuk manusia dengan sifat seperti suka mencuri, culas, hingga sombong. Hal ini dapat disimpulkan apabila sebuah cerita fabel termasuk ke dalam karya fiksi yang menggambarkan kehidupan manusia, tetapi memiliki tokoh dengan bentuk hewan. Ada banyak sekali manfaat yang bisa dipetik dari aktivitas membaca cerita fabel. Kamu bisa jadi akan lebih mudah untuk memahami sifat dan karakter orang-orang di sekitarmu. Cerita fabel juga dapat dijadikan sebagai sarana yang efektif untuk menggali nilai-nilai moral untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan cerita fabel berisi banyak sekali pesan moral yang disusun untuk menyajikan makna positif kepada para pembaca. B. Contoh Cerita Fabel Setelah mengetahui tentang pengertian cerita fabel beserta ciri-cirinya. Pada bagian ini akan disajikan contoh cerita fabel singkat yang dapat Kamu ambil pesan moralnya. Pesan moral sendiri yaitu amanat atau ajakan untuk berbuat baik dari sebuah cerita. Yuk, selamat membaca cerita fabel! 1. Contoh cerita fabel tentang Belalang Sembah Belalang Sembah Contoh cerita fabel yang pertama tentang Belalang Sembah, sebagai berikut. Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah keluarga Semut yang jumlah anggotanya sangat banyak. Semut ini membangun sarangnya dari daun-daun yang direkatkan menggunakan cairan, seperti lem yang mereka keluarkan dari mulut. Para Semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan musim dingin yang cukup panjang akan segera datang. Ketika musim dingin makanan akan sangat sulit didapatkan maka para Semut itu segera mencari berbagai makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan ketika musim dingin tiba. Berbeda halnya dengan seekor Belalang Sembah, Belalang Sembah memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup di pohon-pohon seperti halnya para Semut. Ketika musim dingin akan tiba, Belalang Sembah hanya berlatih menari setiap hari. Sang Belalang lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin. Suatu hari sang Belalang Sembah menari di dekat sarang Semut. Dia menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut melihat sang Belalang Sembah menari, tetapi mereka tidak menghiraukan tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting. Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan membawa makanan untuk dibawa ke sarangnya. Sang Belalang Sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja. “Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke sarang kalian?” sang Semut menjawab, “Kami melakukannya agar kami tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget, “Musim dingin?” kata sang Belalang Sembah dengan kagetnya, “tenang aja masih lama, lebih baik kita bersenang-senang saja dulu,” kata sang Belalang. Semut tak menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan. Musim dingin tiba. Belalang belum sempat mengumpulkan makanan karena sibuk menari. Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut. Ia meminta makanan kepada Semut. Semut awalnya tidak mau memberikan makanannya karena takut kehabisan. Akan tetapi, melihat belalang lemas kelaparan, Semut tidak tega dan memberikan makanannya kepada Belalang. Belalang pun kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk. Masa depan adalah milik setiap orang. Maka setiap orang perlu menyiapkan masa depannya dengan berusaha. Bukan hanya menikmati kesenangan di masa sekarang tanpa memikirkan masa depan. Pesan Moral Gunakanlah waktu dengan bijak untuk masa depan yang lebih baik. Kesulitan akan dialami oleh orang yang tidak menggunakan waktunya dengan baik. Oleh karena itu, selagi bisa, manfaatkanlah waktumu sebaik mungkin. 2. Contoh cerita fabel tentang Persaudaraan Sesama Saudara Harus Berbagi Contoh cerita fabel yang kedua tentang persaudaraan, sebagai berikut. Suatu pagi indah dengan matahari yang cerah, Pak Tua Rusa mengunjungi kediaman keluarga Pip si Tupai di sebuah desa. “Pagi, Ibu Tupai,” salam Pak Tua Rusa kepada Ibu Pip. “Kemarin, keponakanku mengunjungiku. Dia membawakan oleh-oleh yang cukup banyak. Aku ingin membaginya untuk para sahabatku. Ini kacang kenari spesial untuk keluargamu.” “Terima kasih, Pak Tua Rusa,” ucap Ibu Pip. Sepeninggal Pak Tua Rusa, Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya. “Anak-anak, lihat kita punya apa? Kalian harus membaginya sama rata, ya.” “Asyiiik,” girang Pip dan adik-adiknya. “Ibu taruh sini, ya.” Setelah itu, Ibu Tupai mengurus rumah kediamannya. Sementara itu, adik-adik Pip ingin mencicipi kacang itu. “Ini aku bagi,” kata Pip. Dari sepuluh butir kacang, dia memberi adiknya masing-masing dua butir. “Ini sisanya untukku, aku kan paling besar.” “Tapiii … Ibu kan pesan untuk membagi rata,” kata Titu, salah satu adik kembar Pip diiringi tangisan Puti kembar satunya. Mendengar tangisan Puti, Ibu Pip keluar dan bertanya. Sambil terisak, Puti menceritakan keserakahan kakaknya. “Tak boleh begitu, Pip. Ibu tadi sudah bilang apa,” tegur ibu Pip. “Kamu tidak boleh serakah.” “Tapi Buuu, aku kan lebih besar. Perutku juga lebih besar,” sanggah Pip. Ibu Pip berpikir sejenak, “Baiklah, Pip. Kamu memang lebih besar. Kebutuhan makanmu juga lebih banyak. Tapi, kalau cuma menurutkan keinginan dan perut, kita akan selalu merasa tidak cukup.” “Kalau begitu, Ibu saja yang membagi, ya? Memang tidak akan memuaskan semuanya. Ini, Ibu beri empat untukmu, Pip, karena kau lebih besar dan si Kembar kalian masing-masing mendapat tiga.” “Kalian harus mau berbagi ya, anak-anak walaupun menurut kalian kurang, ini adalah rezeki yang harus disyukuri,” lanjut Ibu Pip. “Berarti enak dong, Bu, jadi anak yang lebih besar. Selalu mendapat lebih banyak,” iri Puti. “Ya, tapi perbedaannya tak terlalu banyak, kan? Lagipula kakakmu memiliki tugas yang lebih banyak darimu. Dia harus mengurus rumah dan mencari makan. Apa kau mau bertukar tugas dengan Kak Pip?” tanya Ibunya. Puti dan Titu membayangkan tugas-tugas Pip. Lalu mereka kompak menggeleng. “Nah, begitu. Sesama saudara harus akur ya, harus berbagi. Jangan bertengkar hanya karena masalah sepele,” kata Ibu Pip. “Iya, Bu,” angguk Pip. “Yuk, kita makan kacangnya bersama,” ajak Pip pada kedua adiknya. Ibu Pip tersenyum melihat anak-anaknya kembali rukun. Pesan Moral Sifat serakah bisa menimbulkan permusuhan, oleh karena itu, setiap orang harus saling berbagi dan mengingatkan orang lain. 3. Contoh cerita fabel tentang Saling Menghargai Perbedaan Semua Istimewa Contoh cerita fabel yang ketiga tentang saling menghargai perbedaan, sebagai berikut. Ulu, seekor Katak Hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa. “Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat Semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari. “Wahai Semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada Semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan. Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam, “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut. “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak masih berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan Semut. Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan. Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku tidak dapat merasakan hujan, Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu, Ulu?” Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam. “Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu, sebab kamu tidak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!” Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung. Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti Semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik kemari?” Ulu kebingungan. “Apa maksudmu Burung?” “Apakah kau bisa memanjat naik kemari, Ulu?” “Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang. “Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan Ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!” Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. “Maafkan aku, Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali. Pesan Moral Setiap makhluk telah diciptakan Tuhan dengan sedemikian rupa. Sebagai hamba yang baik, sebaiknya kita saling menjaga perasaan orang lain dengan menggunakan tutur kata yang baik. 4. Contoh cerita fabel tentang Gajah yang Baik Hati Gajah yang Baik Hati Contoh cerita fabel yang keempat tentang gajah yang baik hati, sebagai berikut. Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan hewan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan sambil terus berjalan mencari air. Di tengah perjalanan dia melihat kolam air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat, tetapi ia tidak bisa sampai ke atas. Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’ ’Aku … Si Kancil, sahabatmu.’’ Kancil terdiam sesaat, mencari akal agar Gajah mau menolongnya, “Tolong aku mengangkat ikan ini.’’ “Yang benar kau mendapat ikan?’’ “Bener … benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’ Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti. “Kau mau memanfaatkanku ya, Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu?’’ tanya Gajah. Kancil hanya terdiam, “Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Ia mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu, Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya. “Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini,” dia berpikir apakah ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya. Tidak lama kemudian, tiba-tiba Gajah muncul kembali.. Kancil meminta tolong kembali. “Tolong aku, aku berjanji tidak akan jail lagi.” “Janji?” Gajah menekankan. “Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan merugikan binatang lain?’’ “Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. “Terima kasih, Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini” ujar kancil saat sudah sampai di atas. Sejak itu, Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada binatang lain. Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hati-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain. Pesan Moral Berhati-hatilah agar dapat selamat dari mara bahaya. Dengan berhati-hati, seseorang juga dapat menyelamatkan orang disekitarnya. 5. Contoh cerita fabel tentang Kejujuran Kuda Berkulit Harimau Contoh cerita fabel yang kelima tentang kejujuran, sebagai berikut. Seekor Kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya. Ketika dia menuju hutan lebat, di tengah jalan Kuda itu melihat sesuatu, “Itu seperti kulit Harimau,” gumam Kuda itu. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit Harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu Harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit Harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?” Terlintaslah di benak Kuda itu untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya Kuda dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit Harimau. Tak lama kemudian, beberapa Domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa Domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika Domba-domba itu melewatinya, Kuda itu meloncat ke arah mereka sehingga sontak Domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut dengan kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu. “Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu Domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat Domba-domba itu pontang-panting berlari. Setelah itu, Kuda segera kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada Tapir menuju kemari, tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata Kuda itu dalam hati. Tibalah saat Kuda itu meloncat ke arah Tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi Kuda yang memakai kulit Harimau itu. Kuda itu kembali ke semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya. Kali ini, Kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya bosan. Tiba-tiba, seekor Kucing Hutan berlari sambil membawa seekor Tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak, Kucing Hutan itu duduk menyantap Tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata Kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata Kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati Kucing Hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan Kucing Hutan, Kuda itu mengaum seperti halnya seekor Harimau, tetapi dia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, Kucing Hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Sesaat, Kucing Hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit Harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan Kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing Hutan itu juga berkata kepada Kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman. “Kuda Berkulit Harimau” itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini. Pesan Moral Kejujuran adalah sikap utama yang harus dimiliki oleh seorang manusia. Tidak baik seseorang menjalani hidup dengan banyak berpura-pura. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Contoh Cerita Fabel ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
1 Danandjaja (2002) menyebut fabel adalah suatu cerita yang tokoh utamanya yaitu binatang peliharaan dan hewan liar yang bisa berbicara dan berakal budi seperti manusia. 2. Satriyani (1997) mendefenisikan fabel sebagai cerita binatang yang menggunakan pelaku-pelaku binatang yang diberi jiwa dan tingkah laku. 3.
ho8C.
  • kmf933ukkz.pages.dev/290
  • kmf933ukkz.pages.dev/597
  • kmf933ukkz.pages.dev/105
  • kmf933ukkz.pages.dev/77
  • kmf933ukkz.pages.dev/425
  • kmf933ukkz.pages.dev/389
  • kmf933ukkz.pages.dev/397
  • kmf933ukkz.pages.dev/405
  • cerita fabel 6 tokoh hewan